Selasa, 04 Mei 2010

SPESIFIKASI ALAT DAN BAHAN
1. Crawler Crane berfungsi mengangkat, menarik, memindahkan atau menempatkan barang.

2. Excavator berfungsi untuk menggali, memindahkan, meratakan dan memuat material.

3. Concrete pump berfungsi untuk pemompa beton muda dari truck mixer ke bangunan pilar yang akan diadakan pengecoran.

4. Water pass berfungsi untuk mengukur ketinggian atau elevasi.

5. Theodolit berfungsi untuk mengatur, menentukan elevasi dan sudut konstruksi, tata letak bangunan dan ketegakan vertikal struktur.

6. Diesel hammer berfungsi sebagai alat pancang

7. Bar Bender berfungsi sebagai alat pembengkok besi.

8. Bar Cutter berfungsi sebagai alat pemotong besi.

9. Concrete Vibrator berfungsi untuk memampatkan adukan beton meratakan adukan beton pada saat pengecoran.

10. Concrete mixer berfungsi untuk pembuatan adukan beton dalam skala kecil.

11. Truck mixer adalah kendaraan pengangkut adukan beton pabrikasi dari tempat pembuatannya ke lokasi proyek.

12. Stamper dipergunakan untuk memadatkan dan meratakan tanah. Pemadatan tanah dilakukan dengan cara bertahap, lapisan demi lapisan, setiap lapisan tebalnya kurang lebih 20 cm.

BAHAN

1.Air

• Air harus bersih,
• Tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya,
• Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gr/ltr,
• Tidak mengandung garam lebih dari 15 gram/liter,
• Kandungan Klorida (Cl), tidak lebih dari 500 p.p.m dan ,
• senyawa sulfat tidak lebih dari 1.000 p.p.m sebagai SO3.

2.Semen Portland

• Cepat kering, kuat dan daya rekatnya sangat tinggi, sehingga konstruksi bangunan menjadi tangguh.
• Hemat, mudah bercampur dengan bahan material, sehingga mempermudah dalam proses pelaksanaan pekerjaan.
• Butiran lebih halus dan dikemas dalam dua macam yaitu 40 kg dan 50 kg.

3.Agregat halus (Pasir)

• Agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras
• Indek kekerasan ≤ 2,2,
• Tidak pecah atau hancur oleh pengaruh - pengaruh cuaca,
• Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan garam sulfat,
• Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur, lebih dari 5% (ayakan 0,060 mm).

4.Agregat kasar (Kricak/Split)

• Terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,
• Mengandung butir-butir pipih dan panjang, tidak boleh > 20 % jumlah seluruhnya,
• Tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca,
• Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan Garam Sulfat, ( Na2SO4 < 12 % ),
• Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%,
• Sisa di atas ayakan 4,8 mm harus berkisar antara 90% - 98% berat.
• Selisih diantara sisa ayakan kumulatif diatas 2 ayakan yang berurutan adalah maksimum 60% dan minimum 10% berat.

5.Batu Kali/ Batu Belah

• Umumnya besar butir tidak lebih besar dari 7 cm.

6.Baja tulangan

• Dibersihkan sesaat sebelum pemasangan
• Dibengkokkan dengan mesin pembengkok tulangan
• Kawat pengikat tulangan harus kawat baja lunak dan harus diikat dengan kencang
• Tumpang tindih manimun haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberi kait ujungnya,
• Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak terekspos.

7.Begisting dan perancah

• kuat,
• kaku,
• rapat,
• tidak menyerap air,
• bersih,
• mudah dibongkar.

8.Bahan pembantu ( Admixture )

•bahan yang dapat memperbaiki, menambah atau meningkatkan mutu beton atau mortar.

9.Tanah urugan

• Kekuatan geser yang tinggi.
• Kompresibilitas dan elastisitas yang rendah.
• Indeks plastisitas < 12.
• Sensitifitas rendah.
• Batas cair < 35 %.
• Koefisien keseragaman > 6.
• Ukuran butir tanah dasar tidak boleh lebih besar dari 7,5 mm, maksimum 40% dari butiran harus lewat saringan standar No. 4 dan sekurang– kurangnya 2% harus lewat saringan standar No. 300.

Sumber : Dosen Pembimbing